Alat Musik Gambang Kromong

Contoh Alat Musik Gambang Kromong Beserta Penjelasannya

Orkestra Gambang Kromong


    Gambang Kromong merupakan sejenis orkestra tradisional Indonesia khas budaya Betawi. Budaya tradisional ini merupakan hasil dari percampuran budaya Tionghoa dengan unsur pribumi Nusantara, khususnya Betawi. Hal ini terlihat pada lagu-lagu yang dimainkan serta alat musik yang digunakan dalam pertunjukan. Berikut adalah beberapa contoh dari alat musik yang ada dalam gambang kromong.


    1. Gambang


    Gambang adalah salah satu dari alat musik tradisional Indonesia yang terdiri dari 18 bilah kayu (suangking, manggarawan, huru batu) berbentuk persegi panjang yang memiliki ukuran panjang 29-58 cm yang dipasang dengan paku diatas sebuah resonator yang berbentuk seperti perahu.
    Bilah kayu tersebut, terbagi menjadi dua gembyang (oktaf) dengan nada terendah liuh dan nada tertinggi siang. Gambang dimainkan dengan memukul bilah kayu dengan tongkat kayu sepanjang 30-35 cm yang diujungnya terdapat tabuhan berlapis kain. Serta cara memukulnya terdiri dari dua jenis tabuhan yakni dilagu dan dicaruk/dikotek

 2. Kromong


    Kromong adalah alat musik tradisional yang mirip dengan bonang dari Jawa Tengah. Kromong terdiri dari 10 gong pencon yang terbuat dari perunggu/kuningan yang disusun dua baris dalam rak kayu.
    Di dalam rak tersebut terdapat kotak untuk meletakan pencon dengan bagian bawah dipasang tali penyangga. Tiap baris berisi lima buah gong pencon. Pada baris pertama (luar) nada terdiri dari siang-liuh-u-kong-che sementara pada baris kedua (dalam) nada terdiri dari che-kong-siang-liuh-u
    Kromong dimainkan dengan memukul pencon pada kedua baris secara bersamaan dengan tongkat kayu lonjong yang diujungnya dilapisi kain/benang. Cara menabuh kromong terdiri dari tiga macam, yakni dilagu, dikemprang/digembyang, dan dicaruk/dikotek

 3. Kongahyan, Tehyan, dan Sukong


    Kongahyan, Tehyan, dan Sukong merupakan alat musik yang memiliki bentuk yang sama hanya ukurannya yang menjadi pembeda diantara ketiga alat musik ini.
      Kongahyan adalah yang paling kecil dengan nada liuh dan che, sedangakan tehyan yang lebih besar dari kongahyan, dengan memiliki nada siang dan liuh. Serta yang paling besar adalah sukong dengan nada su dan kong.
     Ketiga alat musik ini memiliki dua dawai yang dimainkan dengan cara digesek dengan tongkat bersenar plastik (kenur). Alat musik ini memiliki tiga bagian, yakni resonator/wadah gema terbuat dari tempurung kelapa yang dibelah lalu dilapisi kulit, tiang kayu yang panjang dan bulat serta penegang dawai diujungnya (purilan). 
        Fungsi dari kongahyan, tehyan, dan sukong ini adalah sebagai instrumen pembawa melodi yang dimainkan.

 4. Gong dan Kempul



    Gong dan kempul terbuat dari kuningan/perunggu yang berbentuk lingkaran dan memiliki bagian yang menonjol ditengahnya (kenop). Gong berukuran lebih besar dari kempul. Biasanya gong memiliki diameter 85 cm dan berfungsi sebagai irama dasar, sedangkan kempul memiliki diameter 45 cm dan berfungsi sebagai pewatas ritme melodi.
    Dalam permainan, gong dan kempul digantung pada gawangan kayu yang berukiran motif bunga, sulur, dan ular naga setinggi 1 meter.
    Gong dan kempul dibunyikan dengan memukul dari samping pada bagian kenop dengan tongkat kayu yang berujung bulat dilapisi kain.

Komentar

Postingan Populer